Frustasi Terhadap Netanyahu, Menteri Kabinet Perang Israel Mengundurkan Diri

Ramat Gan, Israel – Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengundurkan diri dari pemerintahan PM Benjamin Netanyahu, Ahad (9/06/2024). Mengutip laman AP News, politisi 65 tahun menilai Netanyahu salah mengelola upaya perang dan lebih mengutamakan ‘kelangsungan hidup politik’ daripada kebutuhan keamanan negara.

Pengunduran Gantz terjadi sehari usai pembebasan 4 sandera Israel yang ditawan Hamas dengan mengakibatkan tewasnya 274 warga Palestina. Pada pidatonya, ia menyebut Netanyahu menghalangi Israel meraih kemenangan dan menilai rencana pasca perang di Gaza tak signifikan. Gantz juga menganggap Netanyahu gagal dalam perang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

Kemunduran Benny Gantz berdampak besar bagi Netanyahu. PM Israel akan kehilangan dukungan blok sentris di dalam dan luar negeri. Benny Gantz, sebagai mantan Panglima Angkatan Bersenjata Israel dan tokoh sentris yang disegani, memiliki basis dukungan yang cukup signifikan.

Di dalam negeri, blok sentris bisa jadi merasa kecewa dan kurang yakin dengan kepemimpinan Netanyahu, terutama jika mereka melihat bahwa alternatif yang mereka percayai (Gantz) tidak berhasil atau mengalami kemunduran. Hal ini bisa mengakibatkan perpecahan di antara pendukung sentris dan menurunnya dukungan untuk Netanyahu.

Di luar negeri, khususnya di negara-negara yang memiliki kepentingan dalam stabilitas politik Israel, kemunduran Gantz bisa dilihat sebagai tanda kurang stabilnya situasi politik di Israel. Hal ini bisa mengurangi dukungan internasional untuk Netanyahu, karena negara-negara tersebut mungkin lebih berhati-hati dalam mendukung pemerintah yang dianggap tidak stabil atau tidak memiliki dukungan kuat dari semua spektrum politik di dalam negerinya.

Sumber Foto: Middle East Eye

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment