Kecaman Internasional terhadap Serangan Israel di Rafah, Erdogan dan Macron Murka

Dunia bereaksi dengan cemas dan marah atas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap pengungsi di Rafah pada Minggu, 26 Mei 2024. Serangan tersebut tidak hanya mengakibatkan kerusakan besar tetapi juga kematian tragis sebanyak 45 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, yang mengundang kecaman keras dari berbagai pemimpin dunia.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan akan mengambil segala langkah yang mungkin untuk menuntut pertanggungjawaban kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas apa yang ia sebut sebagai serangan “biadab”. “Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar ini. Situasi ini tidak terkait dengan kemanusiaan sama sekali,” ujar Erdogan dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga tidak ketinggalan mengekspresikan kemarahannya. Macron menyerukan agar serangan dihentikan sesegera mungkin dan meminta agar ada gencatan senjata yang segera diterapkan. “Operasi ini harus dihentikan. Rafah tidak memiliki wilayah aman untuk warga sipil Palestina,” ucap Macron melalui akun X-nya.

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, mengatakan dirinya “ngeri” mendengar berita tentang serangan tersebut dan juga menyerukan agar kekerasan segera dihentikan. “Ngeri dengan berita yang keluar dari Rafah mengenai serangan Israel. Serangan seperti ini harus segera dihentikan,” tulis Borrell di X.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas telah mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 45 orang. Menurut laporan, serangan tersebut telah menyebabkan kebakaran besar yang membakar hidup-hidup para pengungsi yang berada dalam tenda-tenda mereka.

Sumber Foto: Reuters

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment