Profil Singkat Mohammad Mokhber, Presiden Sementara Iran

Mohammad Mokhber, yang kini menjabat sebagai Presiden Sementara Iran setelah kematian Ebrahim Raisi akibat kecelakaan helikopter, memiliki latar belakang dan pengalaman yang signifikan dalam pemerintahan dan ekonomi Iran. Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai Mohammad Mokhber, yang kini memegang kendali sementara sebagai pemimpin Iran:

Menurut Konstitusi Iran, jika presiden meninggal atau tidak mampu menjalankan tugas, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih dan menjalankan fungsi-fungsi presiden hingga pemilihan umum diadakan dalam waktu maksimal 50 hari. Mokhber, yang telah menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama sejak Agustus 2021, sekarang mengemban tugas tersebut.

Tidak seperti negara lain di mana wakil presiden biasanya dipilih, posisi Wakil Presiden Pertama di Iran adalah jabatan yang ditunjuk. Jabatan ini mengambil alih beberapa kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada tahun 1989. Mokhber adalah wakil presiden ketujuh yang menduduki posisi tersebut sejak revisi konstitusi.

Lahir pada 1 September 1955, Mokhber, seperti halnya Raisi, dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan terakhir dalam semua masalah negara. Kedekatan ini memberi Mokhber posisi yang kuat dalam struktur pemerintahan Iran.

Sebagai Presiden Sementara, Mokhber adalah bagian dari dewan tiga orang, bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, yang akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.

Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad, sebuah konglomerat ekonomi yang kuat dan berfokus pada kegiatan amal. Di bawah pengawasannya, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, pada puncak pandemi COVID-19. Namun, efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, dengan laporan bahwa beberapa orang menderita reaksi medis yang parah setelah menerimanya.

Pada 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang dijatuhi sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam kegiatan nuklir atau rudal balistik. Sanksi tersebut kemudian dicabut oleh Uni Eropa pada 2012. Namun, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi pada 2013.

Mokhber juga dikenal sebagai bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskow pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak pesawat tak berawak ke militer Rusia. Dalam kapasitas tersebut, ia memainkan peran penting dalam keputusan strategis yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Iran.

Dengan pengangkatan Mokhber sebagai Presiden Sementara, Iran bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden baru. “Mokhber akan mengurusi lembaga eksekutif dan wajib untuk mengatur, bersama para pimpinan legislatif dan yudikatif, pemilihan presiden baru dalam waktu paling lama 50 hari,” demikian pernyataan Ayatollah Khamenei.

 

Sumber Foto: Anadolu Agency

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment