100 Pekerja PBB Gugur dalam Serangan Israel di Gaza

Kepala UNRWA (Badan Bantuan dan Kerja Sama untuk Pengungsi Palestina) menyatakan bahwa lebih dari 100 pekerja PBB telah kehilangan nyawa mereka selama konflik antara Israel dan Hamas di Gaza. Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, mengungkapkan bahwa korban termasuk orang tua, guru, perawat, dokter, dan staf pendukung. Ia juga menekankan bahwa konflik berkelanjutan di Gaza tidak akan membawa perdamaian dan stabilitas, melainkan berpotensi memicu generasi berikutnya dari warga Palestina yang terluka dan mungkin akan meneruskan siklus kekerasan.

Lazzarini berpendapat bahwa upaya untuk mengakhiri pembantaian tersebut harus menjadi prioritas, dan pendekatan yang saat ini diambil oleh Israel tidak akan membawa perdamaian yang diharapkan oleh kedua belah pihak.

Konflik terbaru antara Palestina dan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa dengan serangan roket dan infiltrasi ke wilayah Israel. Alasan Hamas adalah sebagai respons atas ketegangan yang meningkat setelah penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim Yahudi, serta tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Israel melancarkan Operasi Pedang Besi sebagai tanggapan, yang melibatkan serangan udara yang merusak bangunan perumahan, perkantoran, dan fasilitas publik, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. Selain korban warga sipil yang signifikan, Israel juga memotong pasokan air, listrik, bahan bakar, dan makanan ke Gaza, memperburuk kondisi kehidupan di wilayah tersebut yang sudah terkepung sejak 2007. Menurut data terbaru, dampak dari konflik tersebut sangat merugikan, dengan ribuan kematian, terutama di antara warga sipil, termasuk banyak anak-anak.

 

Credit photo: Abed Zagout/Anadolu via Getty Images

Reviews

10.0

User Score

1 rating
Rate This

Sharing

Leave your comment