Mesir Tingkatkan Kesiapsiagaan Militer Menyusul Serangan Israel ke Rafah

Tensi tinggi melanda perbatasan Mesir-Israel setelah Israel melanjutkan serangannya ke kota Rafah di Gaza Selatan. Pemerintah Mesir telah meningkatkan kesiapan militernya di wilayah Sinai utara sebagai respons jika serangan meluas ke perbatasan kedua negara.

Dikabarkan oleh CNN Indonesia bahwa Mesir, berbatasan langsung dengan Israel, siap siaga mengantisipasi kemungkinan eskalasi konflik yang dapat melebar. Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir menekankan bahwa Israel harus memperhatikan dampak dari tindakannya yang dianggap brutal dan sistematis, serta berpotensi melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia.

Juru bicara Layanan Informasi Mesir, Diaa Rashwan, menegaskan dalam wawancara dengan media Yordania Roya News, “Harus ditekankan dengan tegas bahwa setiap tindakan Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.”

Militer Israel meminta sekitar 100.000 warga Palestina untuk mengungsi dari Rafah pada hari Senin, mengindikasikan rencana serangan darat selanjutnya ke bagian selatan wilayah Gaza tersebut. Operasi darat yang telah lama dipertimbangkan ini meningkatkan kekhawatiran global dengan sekutu-sekutu terdekat Israel memberikan peringatan untuk tidak melanjutkan rencana tersebut.

Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat Rafah sekarang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari keamanan dari konflik berkelanjutan. Pemerintah Mesir seperti yang dipimpin oleh Presiden Abdul Fattah as-Sisi telah menerima peringatan berulang kali waktu serangan Israel mengancam keamanan dan stabilitas wilayah perbatasan.

Menanggapi situasi yang kian memanas, Mesir juga telah mencapai titik waspada tinggi untuk melindungi warga yang tinggal di perbatasan dekat dengan Israel. Keputusan ini merupakan respon langsung terhadap tindakan Israel yang dinilai sembrono dan berpotensi merusak hubungan dua negara yang telah lama mempertahankan keadaan damai sejak perjanjian Camp David tahun 1978.

Sumber Foto: AFP

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment