PBB Kecam Perintah Evakuasi Israel di Rafah Sebagai Tidak Manusiawi

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, mengecam keras perintah Israel yang menginstruksikan warga Palestina untuk mengungsi dari Rafah timur di Gaza. Langkah ini diambil menjelang rencana invasi yang dipersiapkan oleh Israel ke kota tersebut, yang oleh Turk disebut sebagai tindakan yang “tidak manusiawi”.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh kantor berita AFP, Turk menggambarkan situasi itu sebagai sangat kritis, di mana ratusan ribu orang dipaksa mengungsi ke area yang nyaris tidak memiliki akses ke bantuan bagi kelangsungan hidup mereka. “Memaksa orang mengungsi ke daerah yang hampir tidak memiliki akses terhadap bantuan untuk bertahan hidup adalah hal yang tidak dapat dibayangkan,” jelas Turk.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa tindakan Israel ini tidak hanya meningkatkan penderitaan tapi juga menambah daftar panjang kerusakan yang sudah ditimbulkan oleh konflik berkepanjangan ini. “Warga Gaza terus dilanda bom, penyakit, dan bahkan kelaparan,” kata Turk. “Hari ini, mereka diberitahu bahwa mereka harus direlokasi lagi seiring meningkatnya operasi militer Israel di Rafah.”

Turk berpendapat bahwa tindakan Israel ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional. Prinsip tersebut seharusnya melindungi warga sipil sebagai prioritas utama.

Situasi di Rafah memanas usai militer Israel pada hari Senin (6/5) menyerukan evakuasi warga Palestina dari bagian timur Rafah, sebagai persiapan untuk ancaman invasi darat yang mungkin dilakukan di kota di selatan Gaza tersebut. Respon dari PBB ini menunjukkan tingkat kekhawatiran internasional atas eskalasi baru dalam konflik yang sudah berlarut-larut ini.

Sumber Foto: Reuters

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment