Pengadilan Tinggi Israel Putuskan Tentara Wajib Rekrut Orang Yahudi Ultra-Ortodoks

Pengadilan Tinggi Israel telah memutuskan bahwa Tentara Pertahanan Israel (IDF) harus merekrut orang Yahudi ultra-ortodoks untuk meningkatkan kekuatan militernya. Keputusan ini diambil setelah banyak tentara IDF tewas dalam berbagai konflik yang terjadi akhir-akhir ini.

Ketua Pengadilan Tinggi Israel, Esther Hayut, menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan kesetaraan dalam beban kewajiban militer di antara semua warga negara Israel. “Setiap warga negara harus ikut serta dalam membela negara, termasuk komunitas ultra-ortodoks,” katanya.

Keputusan ini menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Komunitas ultra-ortodoks yang selama ini mendapatkan pengecualian dari dinas militer, menentang keras keputusan tersebut. Rabbi Moshe Gafni, seorang pemimpin komunitas ultra-ortodoks, menyebut keputusan ini sebagai serangan terhadap cara hidup mereka. “Kami tidak bisa menerima keputusan yang memaksa pemuda-pemuda kami untuk meninggalkan studi agama mereka dan bergabung dengan militer,” ujarnya.

Di sisi lain, banyak pihak yang mendukung keputusan ini, termasuk dari kalangan militer dan politisi. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa keputusan ini penting untuk memperkuat IDF di tengah situasi keamanan yang semakin tidak menentu. “Kita membutuhkan setiap warga negara untuk turut serta dalam mempertahankan negara ini,” tegasnya.

Salah satu tentara IDF, Yossi Cohen, menyatakan dukungannya terhadap keputusan ini. “Ini adalah langkah yang tepat untuk memastikan semua warga negara berkontribusi dalam pertahanan negara. Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama,” katanya.

Sumber foto: Flash90

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment