Profil 3 Bank Syariah Pilihan Muhammadiyah Setelah Tinggalkan BSI

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berencana mengalihkan dana simpanannya dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ke beberapa bank syariah lainnya. Rencana ini tertuang dalam Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Berikut adalah profil tiga bank syariah yang menjadi pilihan baru PP Muhammadiyah:

1. Bank Syariah Bukopin
PT Bank KB Bukopin Syariah atau yang dulu dikenal sebagai Bank Syariah Bukopin pernah beroperasi di bawah naungan Muhammadiyah dengan nama PT Bank Persyarikatan Indonesia. Pada tahun 2008, bank ini diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk dan berubah nama menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Pada tahun 2021, terjadi akuisisi lagi oleh KB Kookmin Bank, bank terbesar di Korea Selatan, yang memutuskan untuk mengganti nama menjadi Bank KB Bukopin Syariah sebagai bagian dari usaha sinergi dengan induknya.

Pada kuartal I-2024, KB Bank Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,37 miliar, tumbuh 131,99% (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sekitar Rp3,16 miliar. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga tumbuh menjadi Rp56,93 miliar, tumbuh 14,41% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sekitar Rp49,76 miliar. Dari segi pendanaan, KB Bank Syariah berhasil mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,99 triliun, naik 10,95% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sekitar Rp5,4 triliun.

2. Bank Mega Syariah
PT Bank Mega Syariah (BMS) adalah bagian dari usaha perbankan CT Corp yang berfokus pada prinsip syariah. Bank ini mulai beroperasi pada 25 Agustus 2004 dengan nama awal PT Bank Syariah Mega Indonesia. Pada 2 November 2010, bank ini mengganti namanya menjadi PT Bank Mega Syariah.

Pada kuartal I-2024, Bank Mega Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp50,06 miliar, turun 35,98% (yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp78,2 miliar. Penurunan laba ini disebabkan oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 19,13% (yoy) menjadi Rp159,05 miliar pada kuartal I-2024. Dari segi pendanaan, Bank Mega Syariah berhasil mendapatkan DPK sebesar Rp9,98 triliun, turun 28,94% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

3. Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) adalah bank syariah pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Pendirian bank ini diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan pengusaha muslim di Indonesia. Sejak awal berdirinya, Bank Muamalat telah memperkenalkan berbagai inovasi dalam produk dan layanan keuangan syariah.

Pada kuartal I-2024, Bank Muamalat membukukan laba bersih sebesar Rp2,78 miliar, anjlok 72,7% (yoy) dibandingkan laba bersih kuartal I-2023 yang mencapai Rp10,23 miliar. Penurunan laba ini terjadi setelah adanya distribusi bagi hasil sebesar Rp49,39 miliar, turun 13,62% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp57,17 miliar. Meskipun pendapatan menurun, Bank Muamalat berhasil mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 1,3% (yoy) dari Rp45,5 triliun per 31 Maret 2023 menjadi Rp46,1 triliun per 31 Maret 2024.

Sumber Foto: Shutterstock

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment