Protes Pro-Palestina di Universitas Columbia Hadapi Ancaman Penangguhan

New York – Situasi di kampus Universitas Columbia semakin tegang seiring berlanjutnya aksi demonstrasi mahasiswa pro-Palestina yang menolak membubarkan diri meskipun diberikan ultimatum oleh pihak universitas. Menurut keterangan resmi yang dirilis oleh universitas dan dilaporkan oleh agensi berita Reuters, penangguhan status kemahasiswaan para pengunjuk rasa telah dimulai sejak Senin malam.

Mahasiswa ini awalnya berkumpul untuk mendesak universitas melakukan divestasi dari Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Hal ini berakibat pada Ketua Universitas, Minouche Shafik, mengumumkan kegagalan negosiasi, dimana pihak universitas menyatakan tidak akan memenuhi tuntutan divestasi tersebut.

“Kami telah mulai menangguhkan mahasiswa sebagai bagian dari upaya kami untuk memastikan keamanan di kampus,” ungkap juru bicara universitas. Proses disiplin yang sedang berlangsung diatur oleh beberapa unit berbeda di universitas, berdasarkan sifat pelanggaran yang dilakukan.

Sebagai respons, para demonstran memilih untuk tidak membongkar perkemahan mereka dan bahkan membentuk dinding manusia sebagai simbol perlawanan mereka terhadap tindakan universitas. Hal ini terlihat jelas dalam rekaman video yang diunggah di media sosial, dimana mereka mengenakan masker dan atasan berwarna cerah dengan tangan mereka terikat.

Penyelenggara aksi protes menuduh universitas telah melakukan eskalasi kekerasan dan menyatakan bahwa mereka siap untuk mengintensifkan aksi mereka sebagai tanggapan atas tindakan keras universitas tersebut. “Ancaman hari ini muncul setelah negosiasi yang berlangsung berhari-hari dan sia-sia, dimana universitas menolak untuk secara serius mempertimbangkan tuntutan kami untuk divestasi, transparansi keuangan dan amnesti bagi mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam gerakan pembebasan Palestina,” jelas pernyataan resmi dari penyelenggara protes.

Peranan Columbia sebagai pusat protes ini merupakan salah satu dari sekian banyak gerakan serupa yang terjadi di perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat, disaat konflik antara Israel dan Gaza telah mendatangkan dampak kemanusiaan yang besar, termasuk lebih dari 34,000 korban jiwa di pihak Palestina dan ratusan ribu lainnya yang mengalami pengungsian dan kelaparan.

Sumber Foto: Reuters

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment