Serangan di Gaza Tewaskan 7 Relawan, Israel Akui Lakukan Kesalahan Besar
Militer Israel mengakui telah melakukan “kesalahan besar” setelah serangan udara mereka menewaskan tujuh pekerja kemanusiaan, termasuk beberapa warga negara asing, di wilayah Jalur Gaza awal pekan ini.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi, dalam pernyataan via video yang diposting di platform media sosial, menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. “Insiden ini adalah kesalahan besar,” ucapnya, menambahkan bahwa ada “kesalahan identifikasi” yang terjadi dalam serangan udara tersebut.
Pihak militer menegaskan bahwa kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi, dan menyalahkan kondisi yang sangat kompleks saat perang berkecamuk di Jalur Gaza sebagai penyebabnya.
Serangan udara itu menghantam konvoi kendaraan para pekerja kemanusiaan dari badan amal bantuan pangan World Central Kitchen (WCK), yang berkantor di Amerika Serikat (AS), di kota Deir al-Balah, Jalur Gaza, pada Senin (1/4) waktu setempat.
Para pekerja kemanusiaan yang tewas berasal dari berbagai negara, termasuk Australia, Inggris, Polandia, AS-Kanada, dan Palestina. Mereka sedang melakukan misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan pangan kepada warga Gaza yang terdampak konflik.
WCK, yang merupakan salah satu lembaga yang memimpin upaya pengiriman bantuan makanan ke Gaza, telah terlibat dalam serentetan operasi kemanusiaan di wilayah tersebut sejak awal perang. Namun, mereka mengumumkan penundaan sementara operasi mereka setelah serangan mematikan yang dilakukan oleh Israel.
Presiden Israel Isaac Herzog telah meminta maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan kesedihan mendalam atas kehilangan nyawa para relawan. Herzog juga berkomunikasi dengan Jose Andres, koki selebriti yang memimpin WCK, untuk mengungkapkan permintaan maaf yang tulus.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya tidak mengeluarkan permintaan maaf, meskipun ia menyebut kejadian tersebut sebagai “kasus tragis” yang akan diselidiki hingga tuntas.
Sumber Foto: Reuters
