Syafruddin Kambo Lepas 109 Peserta Pendidikan Intensif ke Al-Azhar, Ummul Quro, Sulaimaniyah dan Unida Gontor

Ketua ASFA Foundation yang juga Mantan Menteri PAN RB periode 2018-2019, Komjen Polisi (Purn) Dr. Drs. SyafruddinKambo, MS.i, dalam gelaran silaturahmi Alim Ulama atauPondok Pesantren (Ponpes) se-Kalimantan Selatan,  melepas109 Peserta Pendidikan Intensif ke Al-Azhar, Ummul Quro, Sulaimmaniyah dan Unida Gontor, dari 48 Lembaga Pesantren, Sabtu (9/12/2023).

Syafruddin juga memberikan bantuan Zakat kepada mitratasaruf di kalimantan selatan. Bantian BPJS ketenagakerjaansebanyak 1.032 penerima se kalimantan selatan  dan juga penyerahkan asuransi kepada ahli waris penyuluh agama Non -ASN yang meninggal dunia.

Dalam sambutannya,  Syafruddin mengungkapkan, ikutmenyeleksi  ketat peserta melalui zoom para asatiz yang akanberangkat ke empat titik yaitu  Darussalam Gontor, Universitas Ummul Quro Mekkah, Al Azhar Mesir dan Sulaimaniyah, Turkey.

Syafruddin juga mengatakan jangan meremehkan santri, pemikirIslam berasal dari Santri, pejuang kemerdekaan 10 November  diSurabaya adalah perjuangan para santri.

“Jangan pernah meremehkan santri,  Makanya, dulu sayamantan wakil ketua dewan pembina LPDP tempat keuanganbeasiswa, saat saya Menpan, mohon maaf sedikit sekali donasikepesantren tiap bulan ternyata hanya 5 juta, anak-anak kitabanyak dibeasiswa seluruh dunia termasuk juga dulu polisi   saatsaya masih dinas bintang dapat 100 orang tadinya cuma 2 orang pertahun LPDP mengkuliahkan polisi ke luar negeri, banyakuang di LPDP itu tapi hasilnya?,” paparnya.

“Tapi kita di ASFA Foundation ada kontrak penguatan lembaga. Mereka pergi sekolah S-1 dan S2 kembali. Disekolahkan kekedokteran misalnya menjadi dokter harus mengabdi di klinikpesantren,” imbuhnya lagi.

Syafruddin mengingatkan 2045 tinggal beberapa tahun lagi, bonus demografi itu berarti santri atau asatiz. Berapa orang yang bukan santri, 4,1 juta saat ini.

“Jika tahun kemarin 1 juta santri belum yang 2 tahun lalu, jikadikumpulkan 22 tahun lagi menuju 2045, 1 juta x 22 sudah 22 juta alumni pesantren. Jadi jika tidak digerakan sekarang, ASFA Foundation itu hanya stimulus supaya bisa bermanfaat denganyang lain. Mudah-mudahan rezeki dari Allah SWT tersalurdengan baik dan tersalur ke ASFA Foundation,” pungkasSyafruddin.

Hadir pada pelepasan ini di antaranya  KH. Hasan Sahal, Pimpinan Ponpes Gontor, Prof. Dr. KH. Amar Fathullah Zarkasih, KH. Abdul Sahal, KH. Muchlis Amin, KH. ZarkasihHasbih,  KH. Tata, Kyai Anam, dan Gus Rauf.

Sekedar informasi, Yayasan Assalam Fil Al-Amin berdiri dua tahun yang lalu, di Jakarta. Tokoh-tokohnya sebagian dariKalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Kemudian berkembang ke Lazis Assalam Fil Al-Amin 2022 dan 6 bulan kemudian berdiri Nadir Wakaf Assalam.

“Banyak lembaga-lembaga lain kita tarik.  Kita juga sudahpunya lembaga penelitian dan media,” ujarnya.

Dengan perjalanan singkat, khusus beasiswa sudah sekitar 1300 peserta. Yayasan ASFA  bekerja erat dengan kementerian agama dan BAZNAS. Semua kegiatan kementerian agama dan BAZNAS yang ada kaitannya dengan Lazis itu pasti melibatkanLazis Assalam.

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment