Negosiasi Pembebasan Tawanan Hamas-Israel Terhenti Akibat Operasi Militer Israel di Rafah

Perundingan antara Israel dan Hamas yang bertujuan untuk membebaskan tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza terpaksa ditangguhkan akibat operasi militer yang dilakukan oleh Israel di Kota Rafah. Operasi militer ini telah memicu penundaan dalam pembicaraan yang sedang berlangsung.

Menurut laporan dari Politico yang dikutip pada Kamis (9/5/2024), walaupun Hamas masih terbuka untuk bernegosiasi, serangan Israel ke Rafah membuat kelompok militan Palestina tersebut menghentikan semua pembicaraan. Laporan itu mengungkapkan bahwa para perunding AS tetap di Doha, Qatar, untuk memantau situasi dan berhubungan dengan semua pihak yang terlibat.

Pada Senin (6/5/2024), Israel memulai operasi militer di bagian timur Rafah dan berhasil menguasai pos perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir dari sisi Palestina. Tindakan ini dilakukan meskipun Hamas telah menyetujui syarat-syarat gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar, namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak dapat diterima.

Operasi militer ini telah menimbulkan reaksi keras dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden telah menyatakan bahwa Amerika akan membatasi pasokan senjata ke Israel jika serangan militer besar-besaran dilancarkan ke Rafah. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga telah mengonfirmasi bahwa pengiriman amunisi muatan tinggi ke Israel telah dihentikan sementara dan AS sedang meninjau kembali pengiriman senjata jangka pendek ke negara tersebut di tengah meningkatnya serangan di Rafah.

Keputusan ini dilakukan lantaran lebih dari satu juta orang diyakini berlindung di Rafah, membuat kota tersebut menjadi titik fokus utama dalam perang Israel di Gaza. Sementara itu, tekanan untuk memprioritaskan kesepakatan gencatan senjata terus mengemuka dalam kalangan politik Israel, dengan sebagian koalisi yang lebih moderat mendesak untuk memfokuskan upaya pada diplomasi untuk keselamatan para sandera.

Sumber Foto: Anadolu Agency

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment