Warga Palestina Mengosongkan Rafah di Tengah Ancaman Serangan Besar Israel

Di tengah meningkatnya ketegangan di Gaza, warga Palestina di Rafah telah mulai mengungsi secara massal selama tiga hari terakhir. Eskalasi ini didorong oleh ancaman serangan besar-besaran dari Israel, menurut laporan yang dirilis.

Beberapa kamp besar yang menampung pengungsi Palestina, termasuk kamp utama di pusat Rafah yang menampung ribuan tenda, telah mengalami penurunan populasi yang signifikan dari hari Selasa (7/5) sampai Rabu (8/5). Kamp-kamp tersebut terletak di sekolah-sekolah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau di lahan terbuka yang telah dijadikan tempat penampungan sejak berbulan-bulan lalu.

Ancaman ini menyusul perintah militer Israel yang telah mendesak warga untuk mengungsi dari daerah tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi tekanan politik dari koalisi pemerintahannya untuk memulai operasi militer darat skala penuh di Rafah dalam upaya untuk menumpas Hamas. Netanyahu menyatakan bahwa perang ini penting bagi keamanan Israel.

Dari sisi lain, komunitas internasional termasuk Amerika Serikat telah menekankan pentingnya menjaga keselamatan warga sipil dan mengutuk segala bentuk agresi yang dapat menimbulkan korban besar di kalangan penduduk setempat. Bahkan Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa AS mungkin akan menahan sebagian dari pasokan senjatanya kepada Israel jika Netanyahu tetap melanjutkan dengan invasi besar-besaran tersebut.

Ancaman ini juga mengemuka di tengah negosiasi untuk gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan menjaga keselamatan penduduk sipil. Walaupun demikian, situasi di Rafah tetap sangat mengkhawatirkan dengan lebih dari 1 juta warga Palestina yang telah berlindung di kota tersebut sejak konflik bermula.

Sumber Foto: Anadolu Agency

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment