Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Gelar Pawai Damai di Pusat Kota London

Pada hari Sabtu (11/11/2023), para pendukung Palestina menggelar pawai damai di pusat Kota London. Namun, dalam waktu yang sama, demonstran ekstrem kanan terlibat dalam bentrokan dengan polisi.

Aksi damai ini diadakan setelah terjadi perdebatan terkait izin kegiatan yang dijadwalkan pada hari peringatan mereka yang gugur dalam perang. Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman, pada awal pekan, menggambarkan aksi damai ini sebagai “pawai kebencian” yang menutupi penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam Perang Dunia I.

Di samping itu, demonstran ekstrem kanan terlibat dalam bentrokan dengan polisi. Mereka membawa bendera Persatuan Inggris Raya dan bendera merah-putih, yang mungkin mengonfirmasi keprihatinan atas pernyataan Braverman yang dapat memicu konfrontasi dengan gerakan pro-Palestina.

Menteri Utama Skotlandia, Humza Yousaf, mendesak Suella Braverman untuk mengundurkan diri dan menyalahkan dia atas memicu perpecahan dalam masyarakat. Yousaf menganggap bahwa kelompok sayap kanan telah mendapat dukungan dari Menteri Dalam Negeri.

Selama kejadian tersebut, polisi London melakukan penangkapan terhadap 82 orang di satu lokasi untuk mencegah gangguan ketertiban umum. Beberapa di antara mereka merupakan anggota kelompok demonstran ekstrem kanan yang mencoba mendekati aksi damai. Selain itu, sepanjang hari, 10 orang juga ditangkap atas tuduhan membawa senjata tajam dan menyerang petugas darurat.

Polisi menggambarkan para pengunjuk rasa tandingan ini sebagian besar adalah hooligan sepak bola dari berbagai wilayah Inggris yang mencoba menghadapi petugas dan terlibat dalam tindakan agresif. Sebanyak sembilan petugas mengalami luka-luka, termasuk dua di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Asisten Komisioner Polisi Matt Twist menggambarkan kekerasan ekstrem yang dilakukan oleh demonstran sayap kanan terhadap polisi sebagai sangat luar biasa dan memprihatinkan. Twist mengatakan bahwa mereka datang dengan alasan melindungi monumen, tetapi beberapa di antaranya sudah dalam keadaan mabuk, agresif, dan jelas mencari konfrontasi.

Aksi damai ini merupakan yang terbesar di London sejak dimulainya konflik Israel-Palestina, dengan perkiraan lebih dari 300.000 orang berpartisipasi dalam aksi tersebut yang merentang dari Hyde Park hingga Kedutaan Besar Amerika Serikat sejauh sekitar 5 kilometer.

Kepolisian Metropolitan Inggris mengerahkan lebih dari 2.000 petugas, termasuk beberapa dari pasukan di sekitarnya, untuk memastikan kepatuhan hukum selama aksi damai tersebut dan mencegah potensi konfrontasi dengan pengunjuk rasa tandingan.

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment