RS Indonesia Terus Dibombardir, Jokowi Minta Israel Patuhi Hukum Internasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan serangan berulang oleh Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara dalam pidatonya saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi. Dalam konteks ini, Jokowi mengajukan permintaan agar semua pihak mematuhi hukum humaniter internasional.

Jokowi menggambarkan situasi kemanusiaan di Palestina sangat memprihatinkan. Ia juga mencatat bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan oleh Israel dan mengalami masalah pasokan bahan bakar yang sangat mendesak.

“Untuk itu Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional,” kata Jokowi di KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (11/11/2023).

Selain itu, Jokowi juga mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mempercepat dan memperluas upaya bantuan kemanusiaan. Dia berpendapat bahwa OKI perlu mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih dapat diprediksi dan berkelanjutan. Jokowi juga menginformasikan bahwa Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Palestina dan akan terus melanjutkan upaya tersebut.

Sebelumnya, berita melaporkan bahwa pasukan Israel telah melakukan serangan terhadap kamp pengungsian Tel al-Zaatar yang berlokasi di sekitar halaman Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Relawan dari lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) telah menyampaikan bahwa serangan-serangan ini berlanjut sejak Senin (6/10/2023).

“Kami sudah beberapa kali mendengar serangan-serangan tersebut,” kata Fikri, seorang relawan MER-C yang menyampaikan laporan dari Jalur Gaza, Senin, yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Fikri menjelaskan bahwa kamp pengungsian Tel al-Zaatar, yang menjadi target serangan dari Israel, terletak dekat dengan Rumah Sakit Indonesia. Serangan ini mengakibatkan banyak orang terluka yang kemudian dirawat di Rumah Sakit Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan yang dilakukan oleh Israel telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.300 perempuan. Lebih dari 25 ribu orang juga mengalami luka-luka.

Sebelumnya, organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melaporkan bahwa Rumah Sakit Indonesia-Palestina telah memanfaatkan tempat parkir dan halaman rumah sakit untuk merawat korban kekerasan akibat serangan militer Israel di Gaza.

Serangan-serangan Israel terhadap daerah sekitar Rumah Sakit Indonesia telah terjadi beberapa kali. Pada tanggal 5 November 2023, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengklaim bahwa Hamas menggunakan beberapa rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia, sebagai tempat persembunyian untuk markas operasinya yang berada di bawah tanah. Namun, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang mendukung pembangunan Rumah Sakit Indonesia segera membantah klaim tersebut.

“Kita membantah tuduhan itu. Kita membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini. Apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan pra-kondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza,” ujar Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023) lalu.

Credit Photo: Sekretariat Presiden

 

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment