Arab Saudi Kutuk Israel karena Menyita 800 Hektare Tanah Warga Palestina di Tepi Barat

Arab Saudi mengutuk tindakan Israel yang baru-baru ini menyita 800 hektare tanah milik warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Langkah ini menandai penolakan terbaru dari Saudi terhadap tindakan ilegal rezim Israel yang melanggar hukum internasional.

Keputusan Israel untuk menyita tanah di Tepi Barat diawasi oleh Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, dengan tujuan untuk memungkinkan pembangunan lebih banyak permukiman ilegal bagi pemukim Yahudi. Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan legitimasi resolusi PBB.

Kementerian Luar Negeri Saudi di Riyadh menyatakan keprihatinan atas tindakan Israel ini, menegaskan bahwa hal ini merusak kredibilitas sistem internasional dan mengurangi peluang tercapainya perdamaian yang adil dan berkelanjutan berdasarkan solusi dua negara.

Saudi menekankan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus pendudukan Israel untuk memperluas permukiman paksa di seluruh wilayah Palestina. Mereka juga mengulangi seruan kepada komunitas internasional untuk menghentikan pelanggaran yang dilakukan oleh pemukim Israel dan mengembalikan tanah yang disita kepada pemilik aslinya, yaitu rakyat Palestina.

Kecaman Saudi terhadap Israel merupakan bagian dari sikap kritis dan penolakan terhadap pendudukan Israel yang semakin memperkuat dalam beberapa bulan terakhir. Ini juga menunjukkan bahwa kemungkinan kesepakatan normalisasi antara Saudi dan Israel semakin sulit terwujud.

Rezim kolonial Israel telah melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan korban jiwa di Palestina, termasuk di Jalur Gaza. Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 74.000 lainnya terluka akibat serangan Israel. Ribuan orang lainnya hilang dan diduga tewas akibat serangan tersebut.

 

Sumber Foto: Anadolu Agency

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment