Presiden Kolombia Tegas Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel Menyusul Genosida di Gaza

Bogota – Dalam sebuah langkah yang mengejutkan dan berani, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel. Keputusan ini diumumkan saat peringatan Hari Buruh di Bogota, sebagai respons langsung terhadap apa yang Petro sebut sebagai ‘genosida’ di Jalur Gaza, dilansir dari *The Guardian*.

Petro, dalam pidatonya yang kuat, menyatakan, “Besok, hubungan diplomatik dengan negara Israel akan diputuskan karena pemimpin negara tersebut melakukan genosida”. Lebih lanjut, ia menambahkan, “Jika Palestina mati, kemanusiaan akan mati, dan kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi.”

Keputusan ini tidak diterima baik oleh Israel, dimana Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuding Petro melontarkan anti-semitisme. Israel bahkan mengambil langkah untuk memanggil duta besar Kolombia sebagai respon terhadap tindakan ini.

Relasi antara Kolombia dan Israel sebelumnya cukup hangat, dengan kolaborasi militer dan perdagangan, termasuk pembelian pesawat tempur dan senapan mesin dari Israel. Namun, sejak Petro, seorang presiden sayap kiri pertama di Kolombia terpilih pada tahun 2022, hubungan ini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan intensitas.

Katz berkeras bahwa tidak ada presiden yang “anti semit dan penuh kebencian yang akan berhasil mengubah” hubungan hangat yang sudah terjalin lama antara Israel dan Kolombia. Namun, kolaborasi yang telah dibangun selama ini tampaknya bergeser dengan kebijakan baru yang diambil Petro.

Tindakan Petro ini sejalan dengan dukungannya terhadap pendapat presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, yang sebelumnya telah menyebut tindakan di Gaza sebagai “bukanlah perang, melainkan genosida”. Tidak hanya itu, Kolombia bersama Brasil mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional di Den Haag terkait serangan Gaza yang diklaim sebagai pelanggaran terhadap konvensi genosida.

Keberanian Kolombia dalam mengambil sikap ini menjadi sebuah titik balik signifikan dalam hubungan internasional dan menunjukkan sebuah komitmen politik dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan global.

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment