Raja Yordania Peringatkan Potensi Konflik Akibat Ekskalasi Israel di Tepi Barat

Raja Yordania, Abdullah II, mengeluarkan peringatan pada hari Kamis terkait potensi konflik akibat eskalasi Israel di Tepi Barat dan Yerusalem. Peringatan ini disampaikan selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Dalam pernyataan dari Royal Hashemite Court, Raja Abdullah mengingatkan bahwa tindakan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem bisa menyebabkan kekacauan di wilayah tersebut. Ia menekankan perlunya gencatan senjata segera di Gaza dan perlindungan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata.

Selama panggilan tersebut, Raja Abdullah menyoroti pentingnya meningkatkan upaya untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza.

Ia mengapresiasi upaya Kanada dalam memberikan bantuan ke Jalur Gaza.

Raja Abdullah menegaskan peran kunci UNRWA dalam memberikan bantuan kepada lebih dari 2 juta warga Palestina di Gaza.

Ia mendesak dukungan berkelanjutan untuk memastikan UNRWA dapat terus memberikan layanan vital sesuai dengan mandat PBB-nya.

Raja Abdullah kembali menyoroti perlunya menciptakan horison politik untuk isu Palestina dan mencapai perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara.

Ia menekankan bahwa stabilitas di wilayah tersebut tidak mungkin tercapai tanpa penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Sejauh ini, 18 negara dan Uni Eropa telah menangguhkan pendanaan mereka untuk UNRWA berdasarkan tuduhan Israel terhadap 12 karyawan lembaga tersebut terkait serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Israel meluncurkan serangan di Jalur Gaza pada tanggal tersebut, menyebabkan korban jiwa yang signifikan di antara warga Palestina dan warga Israel. Eskalasi konflik ini telah menyisakan dampak kemanusiaan yang serius di Gaza.

 

Sumber Foto: Reuters

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment