2 Rudal Houthi Tembak Kapal AS di Laut Merah, Ketegangan Semakin Meningkat

Situasi di Laut Merah semakin panas setelah kelompok Houthi, yang berbasis di Yaman dan didukung oleh Iran, kembali menembakkan rudal ke kapal tanker Amerika Serikat (AS). Dalam perkembangan terbaru pada Jumat (19/1/2024) pagi, kelompok Houthi mengklaim telah meluncurkan “rudal angkatan laut” yang mengenai kapal AS.

Menurut Al-Jazeera, serangan ini diumumkan sebagai pembalasan atas serangan udara yang dilakukan oleh AS dan Inggris ke Yaman, yang telah terjadi untuk kelima kalinya pada Kamis malam sebelumnya.

“Houthi menegaskan bahwa pembalasan terhadap serangan Amerika dan Inggris tidak dapat dihindari, dan setiap agresi baru tidak akan luput dari balasan,” demikian bunyi pernyataan resmi Houthi.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UMTO) telah mengonfirmasi kebenaran penembakan tersebut, menginformasikan adanya insiden keamanan sekitar 85 mil laut di lepas pantai Yaman.

Pernyataan resmi dari Komando Pusat AS menyebutkan bahwa dua rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan oleh Houthi mengarah ke M/V Chem Ranger, sebuah kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall yang dioperasikan oleh Yunani. Namun, AS menegaskan bahwa amunisi tersebut tidak mengenai sasaran, dan tidak ada laporan cedera atau kerusakan pada kapal tersebut.

Serangan ini terjadi setelah serangkaian serangan udara baru AS terhadap Yaman, yang merupakan yang kelima dalam seminggu terakhir. Presiden Joe Biden menyatakan bahwa serangan tersebut akan terus berlanjut hingga Houthi menghentikan penargetan kapal-kapal di Laut Merah.

“Kami melancarkan serangan terhadap beberapa rudal anti-kapal yang kami yakini sedang dipersiapkan untuk ditembakkan ke Laut Merah bagian selatan,” kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

Situasi ini menimbulkan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut, meningkatkan keprihatinan akan eskalasi konflik di Laut Merah.

Sumber Foto: Ilustrasi @GlobeEyeNews