AS dan Inggris Lancarkan Serangan di 91 Lokasi Houthi Yaman

AS dan Inggris bersama dengan sekutu internasional mereka meluncurkan serangan terhadap 91 lokasi yang diduga milik kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Serangan ini (23/1) adalah respons terhadap serangan yang dilakukan oleh Houthi terhadap kapal perdagangan internasional dan komersial yang melakukan perjalanan dari Laut Merah ke Israel, dengan dalih dukungan untuk Gaza.

Sejak tahun 2014, Houthi telah menguasai beberapa kota strategis di Yaman, termasuk ibu kota Sana’a dan pelabuhan Hudaydah di pantai Laut Merah. Ancaman Houthi untuk menyerang kapal-kapal yang terafiliasi dengan Israel telah memicu kekhawatiran akan keamanan perdagangan maritim global.

Pasukan AS dan Inggris menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan untuk menghilangkan ancaman tersebut dan melindungi perdagangan maritim di Laut Merah. Sebelumnya, Houthi telah meluncurkan serangan misil dan drone terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut.

Pada 11 Januari, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menuntut penghentian segera serangan Houthi di Laut Merah. AS dan Inggris bersama dengan sekutu mereka, termasuk Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda, membentuk “pasukan tugas maritim” multinasional yang disebut “Operation Prosperity Guardian” pada 18 Desember untuk mengatasi ancaman tersebut.

Dalam serangan terbaru pada Selasa, 23 Januari, AS dan Inggris melancarkan 18 serangan udara terhadap lokasi Houthi di berbagai kota termasuk Sana’a, Hudaydah, Taiz, dan al-Bayda. Houthi melaporkan kerugian, sementara pasukan AS mengklaim berhasil mengintersep serangan Houthi.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang telah mendukung pemerintah Yaman dalam konflik melawan Houthi, menyatakan keprihatinan terhadap eskalasi ketegangan setelah serangan awal AS dan Inggris. Kedua negara tersebut mengajak untuk menghindari eskalasi yang dapat merugikan perdamaian di kawasan tersebut.

Sumber Foto: Reuters

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment