Israel Tak Peduli dengan Resolusi Majelis Umum PBB

Gaza – Seolah menantang resolusi tuntutan gencatan senjata Majelis Umum PBB yang diputuskan pada Selasa (12/12/2023), Israel melanjutkan serangan udara dan daratnya yang menghancurkan lebih banyak area selatan Gaza, Khan Yunis dan Rafah.

Tidak seperti resolusi Dewan Kemanan PBB, resolusi Majelis Umum PBB bersifat tidak mengikat secara hukum, meskipun nilai politisnya menunjukkan besaran dukungan politik internasional.

“Israel akan melanjutkan perang melawan Hamas dengan atau tanpa dukungan internasional,” kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen hari Rabu (13/12/2023).

“Gencatan senjata pada tahap saat ini adalah hadiah bagi organisasi teroris Hamas, dan akan memungkinkan mereka kembali bangkit dan mengancam penduduk Israel,” kata Cohen kepada seorang diplomat yang berkunjung, dikutip oleh kementeriannya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengatakan Israel akan bertahan. “Kami akan melanjutkannya hingga akhir. Tidak ada keraguan sama sekali,” ujarnya dalam pernyataan video.

Ia menambahkan, “Saya mengatakan ini dengan mempertibangkan rasa sakit yang luar biasa dan juga tekanan internasional.” 

“Tidak ada yang akan menghentikan kita. Kami akan berjuang sampai akhir, sampai kemenangan, tidak kurang dari itu,” ia memungkasi.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat, Jake Sullivan, melakukan perjalanan ke Israel pada hari Kamis (14/12/2023) untuk bertemu Netanyahu.

Jake mengakui telah ada “ketidaksepakatan” dengan Washington mengenai bagaimana Gaza pasca-konflik akan diatur.

Memasuki bulan ketiga penyerangan mereka di Gaza, Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas dan membawa pulang para sandera.

Hingga kini, Israel telah kehilangan 115 tentara, termasuk 10 orang di Gaza utara pada hari Selasa (12/12/2023). (Red – Arab News, BBC)

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment