Pasukan Israel Paksa Pengungsi Palestina Keluar dari Rumah Sakit Nasser

Pasukan Israel memerintahkan evakuasi puluhan warga Palestina dari Rumah Sakit Nasser, hal ini memicu kontroversi terkait tindakan tersebut.

Meskipun pasukan Israel membuka “rute aman” untuk memungkinkan warga sipil keluar, beberapa laporan menyebutkan bahwa orang-orang yang berlindung di dalam rumah sakit merasa takut untuk pergi setelah adanya tembakan.

Rekaman video dari jaringan media Aljazira memperlihatkan pengungsi Palestina yang berpindah di dalam rumah sakit pada Rabu (14/2/2024).

Dalam unggahan di media sosial, angkatan darat Israel menyatakan bahwa evakuasi dilakukan karena “Hamas melanjutkan aktivitas militer” di Rumah Sakit Nasser.

Namun, saksi mata dan lembaga swadaya masyarakat Doctors Without Borders (MSF) mengatakan bahwa orang-orang di dalam rumah sakit takut untuk pergi setelah melihat laporan orang-orang yang mencoba keluar ditembak.

Bahkan, ada laporan bahwa pasukan Israel menembak orang-orang di dalam rumah sakit, termasuk seorang dokter dan perawat.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Ashraf al-Qudra, menyatakan kekhawatiran atas situasi kritis di Rumah Sakit Nasser. “Situasinya sangat genting bagi pasien, dan kami khawatir dengan masa depan,” katanya seperti dikutip Aljazirah, Rabu kemarin.

Meskipun pasukan Israel membuka “rute aman,” masih terdapat sekitar 2.500 orang di dalam kompleks rumah sakit, termasuk pengungsi, pasien, petugas medis, dan keluarga mereka.

Lembaga PBB, Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan bahwa mereka telah dihalangi oleh Israel untuk masuk ke Rumah Sakit Nasser sejak 29 Januari.

Kepala bedah plastik Rumah Sakit Nasser, Dr. Ahmed al-Mogharabi, merekam pesan dari dalam fasilitas medis itu ketika Israel mengumumkan perintah evakuasi.

Menurutnya, tentara Israel mengirim seorang sandera dengan tangan diborgol ke dalam rumah sakit untuk memberitahu tentang perintah evakuasi. Sayangnya, aksi evakuasi diwarnai dengan tembakan dan bahkan menewaskan sandera yang mereka kirim.

Rumah Sakit Nasser, sebagai fasilitas kesehatan terbesar di selatan Gaza, sudah dikepung selama tiga pekan. Jenazah beberapa korban penembak jitu Israel masih tergeletak di dalam kompleks rumah sakit, menciptakan situasi yang sangat tidak aman.

Dalam 36 jam perang, Rumah Sakit Nasser bersama dengan rumah sakit lain menjadi target serangan Israel, menewaskan puluhan petugas kesehatan. Hingga akhir November, 30 dari 36 rumah sakit di Gaza dihantam roket Israel, menyisakan hanya enam rumah sakit yang masih berfungsi hingga saat ini.

Sumber Foto: Reuters

 

 

Reviews

10.0

User Score

1 rating
Rate This

Sharing

Leave your comment