Petinju Muslimah Berjilbab Wakili Australia di Olimpiade

Jakarta – Perjalanan Tina Rahimi menjadi petinju Muslimah berjilbab pertama yang terpilih mewakili Australia di Olimpiade tidaklah mudah. Berbagai tantangan telah ia hadapi dalam karier tinjunya tanpa menanggalkan hijab.

Dilansir di About Islam, Kamis (21/12/2023), bagi Rahimi, tantangan menggunakan lengan panjang dan berhijab dalam ring tinju ada di fase-fase awal. Sebelum masuk ke dalam ring, Rahimi menutup lengan dan kakinya, serta mengenakan jilbab di balik tutup kepala pelindungnya.

“Saat pertama kali berjilbab di ring tinju, rasanya panas sekali. Di Kepulauan Solomon, kelembapannya luar biasa. Begitu saya memakai penutup kepala, keringat saya menetes. Tapi, seperti halnya puasa yang membutuhkan latihan, saya bisa menyesuaikan diri,” kata Rahimi, Kamis (21/12/2023).

Bulan suci Ramadhan, di mana umat Islam berpantang makanan dan minuman dari fajar hingga matahari terbenam, bertepatan dengan Kejuaraan Tinju Dunia Wanita IBA tahun ini di India. Dia mengungkapkan ia harus berlari sebelum matahari terbit untuk menjaga latihan dan menyesuaikan diri dari risiko dehidrasi.

“Saya hanya bisa melakukan satu sesi sehari. Saya merasa sangat lelah, terkuras. Tapi itu bagian dari agama saya dan itu penting bagi saya,” ujar dia.

Prestasi Rahimi tidak hanya sebatas lolos ke Olimpiade. Dia juga menjadi petinju Muslimah Australia pertama yang berkompetisi di Commonwealth Games ketika ia memenangkan medali perunggu di divisi kelas bulu (57 kilogram), di Birmingham, pada 2022.

Dia juga memenangkan emas di Pacific Games baru-baru ini di Honiara, Kepulauan Solomon. Dia menjadi pilihan mutlak dari kelima juri di final.

“Saya sekarang berlatih dua kali sehari selama enam hari seminggu. Saya tidak sabar untuk pergi ke Paris dan mewakili Australia,” ujar Rahimi.

Mulai dari lari, tinju, dan sepak bola, kebangkitan Muslimah inspiratif dalam bidang olahraga sedang marak. Tahun lalu, pelatih tinju berhijab pertama di Inggris, Haseebah Abdullah, diakui sebagai “Pahlawan Kampung Halaman” di Birmingham.

Maka, Rahimi bukan satu-satunya petinju berjilbab. Banyak petinju Muslim wanita yang bergabung dalam olahraga ini setelah Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) mengubah peraturannya pada 2019. Peraturan baru tersebut memungkinkan petinju Muslimah untuk mengenakan hijab dan menutupi seluruh tubuh di atas ring. Red dari berbagai sumber

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment