Presiden Serbia Tegaskan Tak Akui Kemerdekaan Kosovo

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, pada Jumat menyatakan bahwa jika dia mengakui kemerdekaan Kosovo, negara yang mayoritas pemeluk Muslim, dia mungkin segera menerima Hadiah Nobel Perdamaian, tetapi ia lebih memprioritaskan penghargaan dari rakyatnya.

Dalam wawancara dengan stasiun TV lokal Pink TV di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Vucic mengatakan, “Jika saya mengakui Kosovo, saya akan segera menerima Hadiah Nobel Perdamaian, tetapi mengapa saya butuh itu dalam hidup saya? Saya membutuhkan penghormatan dari rakyat saya.”

Meskipun sebagian besar negara anggota PBB telah mengakui kemerdekaan Kosovo, Serbia masih mempertahankan klaimnya terhadap wilayah tersebut. Vucic juga menanggapi kritik tentang penolakannya memberlakukan sanksi terhadap Rusia, menyatakan bahwa Serbia dan dirinya menjadi sasaran kampanye karena sikap ini.

Vucic menekankan bahwa Serbia akan terus berinvestasi dalam kekuatan militernya dan mengembangkan industri dalam negeri. Meskipun mengakui tren peningkatan militer di wilayah sekitarnya, ia menegaskan bahwa Serbia tidak melihat ancaman dari negara tetangga.

“Saya tidak melihat ada bahaya bagi kami dalam bersenjatanya pasukan Kroasia, mereka berhak untuk bersenjata. Tetapi kami juga telah banyak berinvestasi dan akan terus berinvestasi dalam militer, agar kami bisa bertahan, dan kami sangat menantikan pertumbuhan industri dalam negeri kami,” ungkap Vucic.

Pemerintah Serbia baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengembalikan wajib militer yang telah dihentikan pada tahun 2011. Selain itu, Serbia terus mendapat tekanan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk mengakui kemerdekaan Kosovo dan memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

 

Sumber Foto: Anadolu Agency

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment