Koalisi Global: Urgensi Gencatan Senjata di Tengah Taktik Kelaparan

Rabat – Sebuah koalisi organisasi kemanusiaan terkemuka mengeluarkan permohonan kolektif dan global untuk segera mengakhiri kekerasan perang pada Selasa (19/12/2023).

Organisasi-organisasi di dalam koalisi tersebut di antaranya adalah Oxfam, Dokter Lintas Batas, Dokter Dunia (Médecins du monde), Islamic Relief France, Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia, Amnesti Internasional, dan Komite Katolik Melawan Kelaparan dan untuk Pembangunan (CCFD-Terre Solidaire).

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), terdapat 2,1 juta warga Palestina di wilayah pendudukan Palestina yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah ini mewakili 58 persen penduduk Jalur Gaza dan seperempat penduduk Tepi Barat.

Dalam sebuah laporan yang memberatkan pada hari Senin (18/12/2023), Human Rights Watch menuduh pemerintah Israel menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, dan mengkategorikannya sebagai kejahatan perang.

Laporan tersebut mengutip pernyataan publik dari para pejabat Israel yang menyatakan niat untuk merampas sumber daya penting warga sipil di Gaza seperti makanan, air, dan bahan bakar.

Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina di Human Rights Watch, mengutuk kebijakan Israel. 

“Selama lebih dari dua bulan, Israel telah merampas makanan dan air bagi penduduk Gaza, sebuah kebijakan yang didorong atau didukung oleh pejabat tinggi Israel dan mencerminkan niat untuk membuat warga sipil kelaparan sebagai metode peperangan,” katanya.

Koalisi organisasi non-pemerintah itu juga mengeluarkan peringatan keras tentang bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membahayakan kehidupan 2,3 juta warga Palestina.

Joël Weiler, direktur jenderal Médecins Du Monde, menyatakan keprihatinan yang mendalam, dengan mengatakan, “Saya khawatir kita akan menjadi terbiasa dan menganggap biasa pengeboman rumah sakit.”

“Gaza sudah menjadi penjara terbuka. Penjara telah dibagi menjadi delapan. Orang-orang berkerumun dan dibom,” katanya.

Memasuki hari ke-74 serangan Israel, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan angka-angka yang mengkhawatirkan pada hari Senin (18/12/2023). 

Tercatat 19.453 nyawa warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah hilang, dan 52.286 orang terluka. (Red – Morocco World News, Foto: Al Jazeera)

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment