Menteri Luar Negeri AS Kunjungan ke Timur Tengah Desak Gencatan Senjata di Palestina dalam
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, berangkat ke Timur Tengah pada hari Senin (5/2) untuk mengadvokasi gencatan senjata di Gaza Palestina.
Kunjungan ini merupakan respons terhadap berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas, khususnya serangan pasukan Israel di wilayah Rafah timur dan Khan Younis.
Dalam perjalanannya, Blinken dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Israel, Mesir, dan Qatar.
Ini merupakan kunjungan kelima Menteri Luar Negeri AS ke wilayah Timur Tengah sejak serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023.
Blinken menekankan urgensi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza, mengutip dampak buruk yang dirasakan oleh wilayah tersebut yang tengah terkepung akibat konflik.
Rafah saat ini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta penduduk Gaza yang mengungsi akibat serangan pasukan Israel.
“Situasinya tidak dapat digambarkan,” ujar Said Hamouda, salah seorang warga Palestina yang meninggalkan rumahnya di Jalur Gaza untuk mencari perlindungan di Rafah di perbatasan dengan Mesir.
Kedatangan Blinken di Timur Tengah diperkirakan akan membahas usulan gencatan senjata yang diinisiasi dalam pertemuan tingkat tinggi antara AS, Israel, Mesir, dan Qatar di Paris pada Januari lalu.
Gencatan senjata yang diusulkan bertujuan menghentikan pertempuran selama enam minggu pertama dengan syarat Hamas membebaskan sandera sebagai imbalan pembebasan tahanan Palestina, seperti yang diungkapkan oleh sumber Hamas.
Meski Hamas menyatakan belum ada kesepakatan yang dicapai, beberapa pejabat Israel telah menolak konsesi apapun.
Sebelum berangkat ke Timur Tengah, Blinken menyatakan bahwa penanganan krisis kemanusiaan di Gaza dan memajukan stabilitas di Timur Tengah adalah prioritas utama yang dibagi bersama Arab Saudi.
Meskipun Saudi telah mempertimbangkan normalisasi hubungan dengan Israel sebelum perang, keputusan ini masih menjadi bagian dari perbincangan bersama.
Kunjungan ini menegaskan komitmen AS dalam mencari solusi damai di kawasan tersebut dan menanggapi kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak konflik.
Sumber Foto: Getty Images
