Yaman Desak Arab Saudi Cabut Hamas dari Daftar Hitam

Yaman — Anggota senior Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi, mendesak Arab Saudi untuk mengeluarkan nama-nama kelompok milisi perlawanan Palestina dari daftar kelompok teroris di negara tersebut.

Sebaliknya, Yaman menuntut Arab Saudi untuk menambahkan Israel ke dalam daftar kelompok teroris.

“Arab Saudi diharuskan menghapus Hamas dan Jihad Islam dari daftar terorisme dan memasukkan entitas Israel ke dalamnya,” kata Houthi kepada Al-Mayadeen.

Dia juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) dalam konflik yang terjadi di Gaza. “Kembali ke tempat asal Anda,” kata dia dalam seruannya ke AS.

Houthi juga menyatakan ke AS kalau rakyat Yaman adalah ‘people of resistence’, bangsa yang melakukan perlawanan.

Ansarallah cegat Israel

Kelompok perlawanan Ansarallah di Yaman telah aktif menyuarakan dukungan bagi perlawanan Palestina sepanjang perang mereka dengan Israel sejak 7 Oktober.

Pada 19 November, angkatan laut Yaman menyita kapal komersial Galaxy Leader milik Israel, beberapa hari setelah juru bicara militer Yahya Saree mengancam kalau Sanaa siap untuk mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Beberapa hari kemudian, pada tanggal 25 November, sebuah kapal ZIM milik Israel diserang oleh serangan pesawat tak berawak, yang menyebabkan perusahaan pelayaran Israel mengubah jalur pelayaran mereka untuk mencegah serangan Yaman lebih lanjut, yang berujung meningkatkan biaya perang bagi Israel.

“Mengingat ancaman terhadap transit aman perdagangan global di Laut Arab dan Laut Merah, Zim mengambil tindakan proaktif sementara untuk memastikan keselamatan awak, kapal, dan kargo pelanggannya dengan mengubah rute beberapa kapalnya,” tulis pernyataan ZIM.

Ansarallah telah menembakkan rudal balistik dan drone ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap pejuang perlawanan Palestina di Gaza, beberapa di antaranya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Saudi di Yordania.

Perang resmi antara Yaman dan Arab Saudi telah terhenti karena negosiasi langsung antara Sanaa dan Riyadh telah berlangsung selama setahun terakhir.

Kesepakatan Iran-Saudi yang ditengahi Tiongkok juga memasukkan perdamaian Yaman sebagai klausul keamanan.

“Arab Saudi dan Iran akan berusaha mengerahkan seluruh upaya yang mungkin dilakukan untuk menyelesaikan konflik di kawasan, khususnya konflik di Yaman, guna mendapatkan solusi politik yang menjamin perdamaian abadi di negara tersebut,” kolumnis TC, Hasan Illak, baru-baru ini melaporkan. Red dari berbagai sumber

Reviews

10.0

User Score

1 rating
Rate This

Sharing

Leave your comment