Tiba di Timur Tengah, Presiden Jerman Dijemur Terik Matahari Selama Setengah Jam

Jakarta — Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier harus menunggu selama hampir 30 menit di pintu keluar penumpang pesawat di tengah panas terik Doha pada hari Rabu (29/11), sebelum Menteri Luar Negeri Qatar Soltan bin Saad Al-Muraikhi akhirnya tiba untuk menerimanya.

Media pemerintah Deutsche Welle (DW), yang mendampingi delegasi Steinmeier, mengatakan persiapan resmi untuk kedatangan presiden di Qatar tampaknya sudah matang. Karpet merah telah dibuka dan pengawal kehormatan telah siap, namun tidak ada pejabat yang menyambut presiden Jerman saat dia berdiri, dengan tangan terlipat, di puncak jalan. Meski tertunda, pertemuan Steinmeier dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani kemudian berjalan sesuai jadwal, DW melaporkan.

Steinmeier, mantan menteri luar negeri Jerman, berada di negara Timur Tengah tersebut untuk membahas upaya pembebasan sisa sandera Jerman yang ditahan oleh Hamas, menyusul serangan kelompok militan Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober.

Beberapa warga negara Jerman termasuk di antara lebih dari 200 sandera yang disandera Hamas selama serangannya, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Berlin telah berulang kali menyatakan bahwa mereka mendukung hak Israel untuk membela diri di tengah respons buruk mereka terhadap Gaza, yang telah merenggut lebih dari 16.000 nyawa warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut.

DW menyatakan bahwa “penghinaan yang terlihat pada hari Rabu (29/11)” dapat membuat beberapa orang bertanya-tanya apakah ini merupakan respons terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada bulan Oktober.

“Kami tidak menerima dukungan terhadap teror,” kata Baerbock kepada saluran ZDF, dengan alasan bahwa negara-negara seperti Qatar “memiliki tanggung jawab khusus untuk mengakhiri terorisme ini.”

Qatar menjadi tuan rumah kantor sayap politik Hamas. Kedekatannya dengan kelompok militan Palestina menjadikan Doha sebagai tokoh kunci dalam perundingan antara Zionis Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera.

Pada hari Selasa (28/11), Direktur CIA William Burns dan kepala dinas intelijen Mossad Zionis Israel, David Barnea, mengunjungi Qatar untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani tentang perpanjangan gencatan senjata di Gaza, serta negosiasi penyanderaan yang sedang berlangsung. ***

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment