Tolak Kehadiran Presiden Israel, Presiden Iran Batal Datang di Pertemuan Puncak Dubai

Jakarta — Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi tidak akan menghadiri Pertemuan Puncak iklim COP28 PBB di Dubai karena kehadiran Presiden Israel Isaac Herzog di pertemuan ini.

Presiden Raisi telah diundang ke pertemuan puncak tersebut pada pertemuan Menlu UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan dengan sejawatnya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di sela-sela Pertemuan Para Sahabat  Menteri Luar Negeri BRICS di Cape Town pada bulan Juni tahun depan.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, Kamis (30/11) melaporkan; “Karena undangan pejabat rezim Zionis untuk menghadiri pertemuan perubahan iklim PBB, Presiden Republik Islam Iran tidak berpartisipasi” dalam acara tersebut.

Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian malah berangkat ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menguraikan pendirian Iran dalam cara penanganan polutan udara.

Sebelumnya di hari yang sama, Amir-Abdollahian menyampaikan terima kasih Iran atas undangan presiden UEA dalam percakapan telepon dengan Syeikh Abdullah, di mana ia menjelaskan keberatan Iran tentang kehadiran pejabat Israel.

“Meski memahami pertemuan puncak iklim COP28 PBB yang diselenggarakan di bawah kepemimpinan UEA, kehadiran otoritas rezim pendudukan Israel dalam pertemuan tersebut patut mendapat pertimbangan serius mengingat kejahatan perang dan genosida yang dilakukan rezim Zionis baru-baru ini,” tuturnya.

Delegasi Israel yang terdiri dari 28 pejabat menghadiri pertemuan puncak iklim tahunan PBB COP28 tahun ini, yang dimulai pada hari Kamis. Jumlah tersebut dilaporkan turun dari jumlah 1.000 orang yang awalnya direncanakan akan dikirim oleh Kementerian Luar Negeri, termasuk Herzog dan Perdana Menteri garis keras Benjamin Netanyahu.

Menyinggung gencatan senjata sementara di Gaza, Amir-Abdollahian mengatakan, “Negara-negara Islam harus melanjutkan upaya mereka untuk sepenuhnya menghentikan kejahatan perang rezim Zionis dan membuka jalur luas untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.”

Menlu Iran juga mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB diharapkan dapat memenuhi tugasnya terhadap rakyat Palestina dengan mengeluarkan resolusi yang efektif.

Al-Nahyan menjelaskan upaya negaranya untuk melakukan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa UEA akan melakukan segala upaya untuk melanjutkan gencatan senjata dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. **

Reviews

0.0

User Score

0 ratings
Rate This

Sharing

Leave your comment